Ada 2 ekor anjing, si hitam, dan si putih. Mereka berdua sahabat sedari kecil. Si hitam bertubuh besar, mempunyai cakar dan taring yang tajam, tenaganya besar, mampu berlari cepat, dan gonggongannya dapat membuat hewan – hewan lain takut. Beda dengan si putih walau cakar dan taringnya setajam si hitam tubuh si putih jauh lebih kecil, sehingga dalam hal tenaga dan kemampuan si putih lebih payah daripada si hitam. Karena tubuhnya jauh lebih besar, si hitam selalu mengambil hasil buruan lebih banyak daripada si putih, walau demikian si putih tetap menganggap si hitam sahabat baiknya, lagipula menurutnya si hitam bertubuh lebih besar jadi tentu memerlukan makanan lebih banyak.
Begitulah kedua sahabat itu hidup bersama, si hitam selalu menjadi pemimpin di depan, ia tidak takut apapun. Suatu hari si hitam merasa lelah, dan bosan karena setiap hari harus berburu dan mencari makan, tapi hasilnya tidak selalu banyak bahkanterkadang seharian mereka tidak mendapatkan makanan. Si hitam berpikir, gimana caranya mereka dapat makan sepuasnya tanpa perlu berkerja keras. Suatu hari dalam perburuan mencari makan, si hitam melihat seekor anjing gembala. Anjing gembala itu diberi makan oleh pemiliknya sangat banyak, tidak perlu bersusah payah mencari makan, kerjanya hanya membantu peternak dalam menggembalakan ternaknya.Si hitam berpikir betapa enak hidup si anjing gembala, dia ingin seperti itu, tidak perlu seharian mencari makan, ada yang memberi makan bahkan kerjanya setiap hari hanya menggembalakan ternak , sangat mudah. Si hitam kemudian ingin menjadi anjing gembala juga, maka ia pun mengatakan idenya itu pada si putih
“ Putih, kita selalu berusaha keras mencari makan, tapi hasilnya tidak selalu memuaskan . “ Kata si hitam pada si putih, si putih hanya mendengarkan dengan tenang
“ Kurasa sudah saatnya kita meninggalkan cara hidup kita seperti ini, dan menjadi anjing gembala. Kehidupan anjing gembala itu sangat mudah, dan enak. Setiap hari diberi makan oleh pemiliknya, kita hanya perlu membantu menggembalakan ternaknya, bagaiamana menurutmu? “ Kata si hitam menceritakan rencananya
“ Selama ini aku cukup puas dengan kehidupan kita, tapi kalau memang itu keinginanmu aku akan ikuti. “ Kata si putih setuju akan rencana si hitam
“ Kalau begitu ayo kita cari peternak, di daerah ini banyak manusia hidup sebagai peternak, namun hanya sedikit yang mempunyai anjing gembala, kita pasti dapat dengan mudah menemukan majikan yang mau memelihara kita. “ Kata si hitam lagi
Si putih setuju, maka akhirnya mereka pun pergi mencari peternak yang membutuhkan anjing gembala di peternakan mereka. Tidak butuh lama mereka mencari, mereka menemukan sebuah peternakan yang cukup besar, dan disana tampak si peternak dengan kesusahan mengawasi dan mengatur ternaknya, pasti dia tidak memiliki anjing gembala. Si hitam pun mengajak si putih menemui peternak itu. Peternak itu bernama Jonus, saat si hitam dan si putih datang menghampiri dia, hatinya sangat senang, karena sudah lama juga ingin mempunyai anjing gembala yang dapat membantunya mengawasi ternak dan mengusir serigala lapar yang selalu mengincar ternaknya.
“ Hai anjing, apakah kalian ingin menjadi anjing gembala untukku??? Aku pasti akan memanjakan kalian dengan makanan dan susu yang enak setiap hari. “ Kata Jonus pada si hitam dan si putih.Si hitam dan si putih mengangguk, dan menggonggong dengan gembira, ekornya berkibas tanda senang, Jonus pun dapat menangkap isyarat mereka , dan akhirnya memutuskan memberi kalung leher pada si hitam dan si putih, sebagai tanda kedua anjing itu adalah miliknya.
Kehidupan di peternakan sangat menyenangkan, Si hitam dan si putih dapat dengan cepat beradaptasi dengan situasi peternakan, bahkan mereka sudah dapat mengatur ternak – ternak dengan baik. Jonus juga senang, karena tugasnya menjadi lebih ringan, ia selalu memanjakan kedua anjingnya dengan makanan yang banyak, daging berlemak yang enak, dan juga susu segar dari ternak sapi miliknya. Sudah tentu si hitam dan si putih sangat puas dengan perlakuan yang mereka terima.
Hari terus berganti, Si putih yang dulunya kurus, dan kecil kini sudah tumbuh jauh lebih kuat karena kini makanannya jauh lebih terjamin mutunya, dan juga si putih selalu semangat dalam menjadi anjing gembala, dia selalu berlari dengan riang, dan selalu mengejar setiap ternak yang berlari ke luar peternakan, agar kembali . Berbeda dengan si hitam, makin lama dia makin malas, dia hanya tidur – tiduran dengan malas di rerumputan saat si puptih sibuk bekerja mengawasi ternak, menurutnya cukup si putih saja yang bekerja toh si putih sendiri sudah bisa melakukan dengan baik, akhirnya tubuh si hitam makin gemuk, larinya semakin pelan, dan tenaganya menjadi lebih lemah karena terlalu malas . Tapi Jonus tetap memperlakukan si hitam dan si putih sama, selalu memanjakan mereka berdua.
“ Hitam aku lihat akhir - akhir ini kamu selalu tidur- tiduran saat menggembalakan ternak, tubuhmu sekarang terlihat lebih gemuk, mungkin kamu harus lebih sering berlari – lari dan berkerja seperti aku. “ Kata si putih menasihati si hitam
“ Ah kamu tidak usah cerewet, kamu ingat siapa yang selalu di depan kalau kita berlomba lari? Siapa yang selalu menjagamu dulu? Aku kan? Biar setiap hari aku tidur, tetap saja aku masih lebih kuat darimu. “ Kata si hitam sombong
Si putih juga tidak berani memaksa si hitam, dia mengakui kalau si hitam memang jauh lebih kuat darinya dulu, dan selalu melindunginnya, jadi dia percaya saja ucapan sombong si hitam.Suatu hari, tidak begitu jauh dari peternakan Jonus, segerombolan serigala sedang mengawasi. Serigala – serigala itu tampak lapar, air liur mereka terus menetes saat melihat gemuknya sapi dan domba di peternakan.
“ Mari saudara – saudaraku ayo kita serang peternakan itu. “ Katas seekor serigala di depan
Semua melonglong tanda setuju, tanpa perintah lagi, serigala –serigala itu langsung menerjang ke peternakan itu. Suara gemuruh serigala terdengar di telinga Jonus, dia langsung berteriak
“ Hitam!!! Putih !!!ayo cepat ungsikan ternak kita ke dalam kandang sehingga serigala – serigala itu tidak dapat memangsa mereka. “ Teriak Jonus sambil berlari menuju rumah mengambil senapan, kemudian menuju kandang untuk membuka pintu kandang.Si Putih yang mendegar perintah Jonus langsung bergerak dengan tanggap, ia segera berlari mengitari ternak – ternak itu, dan menyalak agar ternak – ternak itu segera berlari menuju kandang. Si hitam juga demikian, walau larinya pelan karena terlalu banyak bermalas- malasan dia juga berusaha menggiring ternak – ternak ke kandang. Tapi malang bagi si hitam dia terlalu gemuk untuk berlari, bahkan larinya lebih lamban daripada ternak sapi dan domba, dia tertinggal jauh di belakang. Saat dia menoleh dia sudah di kepung segerombala serigala.
“ Anjing ini gemuk juga, pasti dagingnya lezatttt. “ Kata serigala satu
“ Betul, sapi tidak dapat, anjing gemuk juga bolehlah . “ Kata serigala yang lain
Si hitam berusaha melawan, dan meloloskan diri dari kepungan serigala, tapi gagal tubuhnya terlalu gemuk, dan gerakanya tidak setangkas dulu, setiap gerakannya dapat dihentikan dengan mudah oleh serigala – serigala yang mengepungnya. Perlahan tubuh si hitam terluka parah dan tidak bisa berlari lagi, dia pun putus asa dan berteriak minta tolong
“ Putihhh, tolonggggggggg, Tolongggggg putih, saya mau dimangsa mereka !!!” teriaknya dalam keputus-asaan
Si putih yang sudah berhasil menggiring ternak, mendengar teriakan minta tolong si hitam, dan dia segera berlari membantu si hitam, demikian juga Jonus yang mendengar gonggongan pilu dari salah satu anjing gembalanya menyusul si putih dengan senapan di tangannya.Si putih segera menyalak dengan keras, agar serigala – serigala itu takut, tapi serigala – serigala itu tidak takut, sampai akhirnya
Dorrrrr!!!!!
Jonus melepaskan tembakan ke atas, kemudian mengarahkan moncong senapan itu ke arah serigala – serigala itu. Melihat kondisi demikian, gerombolan serigala itu tidak berani maju, dan memutuskan untuk lari daripada ditembak oleh Jonus. Jonus, dan si putih segera menghampiri si hitam yang terluka. Untunglah lukanya tidak terlalu parah Jonus dapat membalut luka si hitam, dia menyesal karena terlalu memanjakan si hitam, sehingga menjadi gemuk dan lamban seperti ini. Si putih juga menyesal kenapa dia tidak mau memaksa si hitam agar tidak bermalas – malasan. Si hitam juga mendapat pelajarannya hari ni, dia sadar kalau dirinya menjadi lemah karena terlalu malas,
“ Maafkan aku putih, aku tidak mendengarkan perkataanmu, mulai hari ini saya tidak akan bermalas- malasan lagi . “ kata si hitam lemah
Si putih senang karean si hitam masih hidup, dan Jonus juga berjanji tidak terlalu memanjakan anjing gembalanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar